• Twitter
  • Facebook
  • Instagram
  • Youtube

Sabtu, 03 November 2018

Santren Gunung Kelambi



Kelambi adalah nama salah satu desa yang terletak di Kecamatan Lombok Tengah, NTB. Letak desa ini cukup dalam dari pusat kota atau pusat keramian, akses jalan ke desa ini juga cukup mudah, meski demikian jalannya masih tanah, belum di aspal, lebih-lebih ketika musih hujan, maka dijamin kendaraan akan cukup coklat melewati jalan menuju Desa Kelambli. Hahaaa

Masyarakat Desa Kelambi sendiri masih sangat memegang tegus kepercayaan adat, didesa ini secara konsisten sering diadakan upacara adat atau syukuran bertajuk kepercayaan desa. Akan tetapi ini bukan berarti desa ini jauh dari peradaban modern, tentu saja Desa Kelambi adalah desa yang mengikuti peradaban saat ini.

Ada yang menarik saya untuk datang berkunjung ke Desa Kelambi. Berawal dari cerita seorang teman saya yang kebetulan memiliki kakak ipar asli Desa Kelambi, bahwa di desa ini sering diadakan upacara adat. Entah apa namanya, yang jelas mereka menyebutnya Roah dalam bahasa sasak, yang artinya syukuran. Tetapi ada yang unik disini, dimana roah ini diadakan di puncak bukit, dimana di puncak bukit tersebut ada satu bangungan santren (bahasa sasak, dalam Bahasa Indonesia berarti Musholla), ditempat tersebut semua masyarakat berkumpul dan saat akan melakukan roah. Dan mereka akan menyembelih ayam hingga seribu banyaknya, belum lagi termasuk kambing, bebek atau hewan ternak lainnya. Sayang, saat aku mendapat cerita itu acara roah tersebut sudah lewat.

Kemudian yang membuat aku tertarik untuk datang ke tempat tersebut adalah bahwa diceritakan tempat tersebut sangat indah, dengan pemandangan yang menawan, lingkungan yang bersih dan suasanya yang tenang. Maka hari itu aku datang kesana bersama beberapa teman.

Maka dari gambar yang kulampirkan ini, tentu tidak akan cukup untuk menggambarkan keindahan yang aku saksikan langsung.

Santren yang dimaksud berdinding pagar bambu, beratap ilalang, dan masih beralas tanah. Kemudian di kelilingi dengan pagar tanaman, dan didalam pagar tersebut terdapat satu lesehan. Selayaknya tempat ibadah, maka di luar area pagar, terdapat satu kendi penampung air wudhu. Diperkirakan bangunan ini sudah berumur sangat tua, akan tetapi masyarakat desa setempat selalu melakukan perawatan dan pembaharuan atau renovasi tanpa mengubah keaslian wujud dan bentuk dari mushola ini.

Lombok, pulau seribu masjid, pulau seribu serambi, pulau seribu cerita, pulau serbu misteri.

0 komentar:

Posting Komentar

Contact

Send Me Your Mail


Mohon Kritik dan Saran

Kirimkan kritik dan saran Anda untuk membantu blog ini lebih baik.

Apabila Anda punya pertanyaan, dapat juga melalui komentar.