Memulai hari lebih pagi membuat aku merasa satu hari yang akan aku jalani hari ini menajdi lebih panjang. Pagi selalu menyajikan hal-hal seri, baik dari cerita pagi maupun dari pemandangan pagi. Suasana pagi, aroma pagi yang segar, juga suhu pagi yang dingin.
Pagi ini aku keluar untuk memotret sunrise dari Bendungan Batu Jai,
salah satu bendungan di Lombok Tengah yang berada di tengah kota. Perjalanan pagi ini sangat berkabut, bahkan jarak pandang 5 meter sudah tidak nampak muka manusia. Aku berangkat cukup pagi dari rumahku ke lokasi tujuan karena jarakanya lumayan jauh, dan aku pun akan mengejar moment sunrise.
Setibanya di lokasi, aku langsung bergegas dan mengamati sekitar. Memperhatikan cerita apa yang disughkan pagi ini untuk ku, untuk aku abadikan dan kemudian untuk aku bagikan melalui cerita ini.
Maka pagi ini aku mendapati seorang nelayan yang sedang memulai harinya dengan mencari ikan dan udang. Pagi yang sangat menarik, sangat indah. Aku tentu saja langsung mengabadikan moment ini.
Setelah aku amati, ternyata di satu sisi, ada seorang ibu penjual ikan dan udang. Tepatnya di pinggir jalan di tepi bendungan ini. Ternyata ibu itu adalah istri dari nelayan yang aku lihat tadi. Aku tahu dari bahasa yang mereka ucapkan saat ibu itu akan mengambil ikan dan udang lagi pada bapak nelayan.
Kemudian aku bergeser mencari hal lain yang kira-kira bisa aku abadikan sebelum matahari membumbung tinggi. Hingga akhirnya pandanganku tertuju pada sebuah mesin yang berada di tengah bendungan. Mesin itu adalah mesin penyedot air yang selanjutnya air itu disalurkan ke warga sekitar sebagai salah satu sumber perairan masyarakat.
Pemandangan pagi itu memang sangat merah, hal ini disebapkan karena kabut begitu tebal. Dan kabut pun perlahan terkikis seiring matahari yang semakin beranjak.
Tonton juga videonya melalui YouTube
YouTube Channel : Oget ID
Link Video :
0 komentar:
Posting Komentar