• Twitter
  • Facebook
  • Instagram
  • Youtube

Jumat, 11 September 2020

Perjuangan Muncak ke Bukit Sempana 2329Mdpl


Bukit Sempana, namanya hampir sama dengan Bukit Savana (Bukit Savan Propok). Sebenarnya bukit ini sudah lama eksis, namun saya melihat Bukit Sempana penikmatnya lebih sedikit dibandingkan Bukit Pergasingan atau Bukit Nanggi yang persis berdampingan dengan bukit ini. Padahal basecamp Bukit Sempana terletak perisi di sisi sebelah kanan atau barat dari Bukit Nanggi. Hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari sebelum memasuki area basecamp Bukit Nanggi ke arah kanan.

Mungkin karena Bukit Sempana adalah salah satu bukit pembuktian untuk penikmat ketinggian. Rasanya tidak lah lebih jika saya harus menyebutnya demikian, sebab sekurang-kurangnya butuh waktu 4-6 jam untuk mendaki bukit ini. Terdapat dua pos camp ground, dari parkiran ke pos 1 waktu itu saya menempuhnya dengan 6 jam perjalan. Dari pos 1 menuju pos 2 butuh waktu sekitar 1 jam lagi. Bukan main.

Tracknya juga sangat menantang. Dimulai dengan berjalan landai dari parkiran menelusuri jalanan tanah diantara pekarangan dan perkebunan warga. Dari sini saja saya yang saat itu bersama rombongan sudah harus berhenti beberapa kali untuk istrahat. Hingga akhirnya setelah keluar dari jalan setapak, kita melewati persawahan dan masuk ke dalam hutan. 


Di dalam hutan ini perjalan mendaki sesungguhnya mulai terasa. Hutannya memang rimbun dan sejuk, tetapi saat itu saya berjalan dengan meghitung langkah kaki, pelan namun tak boleh mundur. Lebih dari satu jam menelusuri hutan ini dengan berhenti disanan sini untuk memulihkan tenaga, dan itupun baru keluar dari hutan. Langsung disambut dengan track bukit yang menjulang menukik meninggi. Dan itulah track pendakian yang sebnarnya.

Sambil menikmati sajian alam, diiringi nyanian angin, saat itu kami berjalan siang menuju sore. Bahkan dari pertengahan bukit, aku harus berhenti menikmati indahnya sinar emas sang mentari yang perlahan memalingkan wajah dari balik megahnya Gunung Rinjani. 

Kami terus dan terus berjalan. Perlahan keadaan menjadi semakin redup dan gelap. Senter telah aku keluarkan dan dipasang di kepala. Puncak sudah tak terlihat lagi tertutup gelap. Dibawah terlihat barisan senter penerang teman-teman pendaki yang lain seperti barisan semut bercahaya. 


Saat itu aku adalah rombongan ke dua paling depan, rombongan pertama sudah tak terlihat dan tak terdengar sama sekali. Barang kali mereka sudah sampai puncak, aku kira itu artinnya aku akan segera tiba. 

Dan akhirnya aku sampai di pos 1 jam 9 malam. Suasana dingin, berkabut serasa menusuk tulang langsung menyelimuti sesaat setelah duduk merebahkan badan. Langsung saja aku keluarkan jaket untuk menghangatkan badan.

Saat itu kami langsung makan malam tanpa menunggu teman-teman pendaki lain yang masih dalam perjalanan. Entah jam berapa mungkin mereka akan sampai disini.


Ternyata teman-teman pendaki rombongan pertama tadi, mereka melanjutkan perjalanan ke pos 2. Esok paginya aku baru mengerti, ternyata bisa jadi lebih dari 1 jam untuk sampai ke pos 2 dari pos 1 setelah aku mencoba mengejar pos 2 dari tempatku. Saat itu aku bersama satu orang teman sudah berjalan setengah jam dan kami baru sampai pertengahan perjalanan, sehingga akhirnya kami memutuskan kembali untuk menikmati sajian alam ini dari pos 1.

Aku tidak bisa bercerita lebih banyak tentang keindahan alam, suasanya gunung, nyanyian angin dan sejuknya dingin pagi. Barangkali kata-kata dan imajinasiku tak mampu mengungkapkan itu semua. Datang lah dan buktikan sendiri keindahan yang akan kalian rasakan, dan cerita yang akan kalian buat tidak akan pernah kalian lupakan.


Hey, kalian juga bisa melihat video perjalannya melalui YouTube
YouTube Channel : Oget ID
Link Video : 



0 komentar:

Posting Komentar

Contact

Send Me Your Mail


Mohon Kritik dan Saran

Kirimkan kritik dan saran Anda untuk membantu blog ini lebih baik.

Apabila Anda punya pertanyaan, dapat juga melalui komentar.